kajian islami

Rabu, 08 Juni 2017

]
Diriwayatkan dari Ka’b bin Ujrah: seseorang berkata, “ya Rasulullah! kami telah mengetahui bagaimana memberi salam kepadamu, tetapi bagaimanakah cara memberi shalawat kepadamu?”.
Nabi Saw bersabda, “Katakan: Ya Allah berikanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberikan shalawat kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji, Maha Mulia. ya Allah berikanlah berkah kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau berikan berkah kepada keluarga Ibrahim. sesungguhnya Engkau Maha Terpuji, Maha Mulia”.
(Allahumma shalli ala muhammad wa ‘ala aali muhammad, kamaa shalaita ‘ala aali ibrahim, innaka hamiidum majiid. Allahumma baarik ‘ala muhammad wa ‘ala aali muhammad, kamaa baarakta ‘ala aali ibrahim, innaka hamiidum majiid.)
[HR Bukhari]
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. :
Rasulullah Saw pernah bersabda, “Allah berkata, ‘Keluarkanlah (infaq) dan akan akan kukeluarkan untukmu'” Nabi Saw juga berkata, “tangan Allah adalah penuh, dan tidak akan berkurang meskipun dikeluarkan sepanjang siang dan sepanjang malam”.
Nabi Saw juga berkata, “tidakkah kalian lihat apa yang telah Dia keluarkan sejak Dia menciptakan langit dan bumi? sesungguhnya apa yang ada di Tangan-Nya tidaklah berkurang, dan Singgasana-Nya di atas air; dan di Tangan-Nya terdapat mizan yang dengan itu Dia meninggikan atau merendahkan seseorang”. [HR Bukhari]

Hadis riwayat Abdullah bin Amru ra., ia berkata:
Rasulullah saw. pernah bersabda: Ada empat sifat yang bila dimiliki maka pemiliknya adalah munafik murni. Dan barang siapa yang memiliki salah satu di antara empat tersebut, itu berarti ia telah menyimpan satu tabiat munafik sampai ia tinggalkan. Apabila berbicara ia berbohong, apabila bersepakat ia berkhianat, apabila berjanji ia mengingkari dan apabila bertikai ia berbuat curang. [HR Muslim]
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Ada tiga tanda orang munafik; apabila berbicara ia berbohong, apabila berjanji ia mengingkari dan apabila dipercaya ia berkhianat. [HR Muslim]

Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:
Nabi saw. bersabda: Apabila seseorang mengafirkan temannya, maka ucapan (yang mengafirkan) itu benar-benar kembali kepada salah seorang di antara keduanya (yang mengatakan atau yang dikatakan). [HR Muslim]

Dari Abu Hurairah ra, berkata, Rasulullah saw bersabda: “Diantara (tanda) kebaikan ke-Islaman seseorang itu adalah ia meninggalkan perkara yang tidak berguna baginya”. (Hadits hasan, diriwayatkan oleh Tirmidzi dan yang lainnya)

Dari Abu Muhammad Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib ra, cucu kesayangan Rasulullah saw, berkata: “Aku telah hafal sabda Rasulullah saw: ‘Tinggalkanlah perkara yang meragukanmu dan kerjakan perkara yang tidak meragukanmu”. (HR. Tirmidzi dan Nasa’i, Tirmidzi berkata, “ini adalah hadits hasan shahih”)\


Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT itu baik dan hanya menerima yang baik saja. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kaum Mukminin segala apa yang diperintahkan kepada para Rasul. Allah berfirman: “Wahai para Rasul, makanlah kalian dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amalan yang shalih”. (al Mukminun: 51) Dan Allah juga berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah kalian dari makanan yang baik-baik yang Kami rizkikan kepada kalian”.
Lalu Rasulullah saw mengisahkan tentang seorang lelaki yang menempuh perjalanan jauh, hingga rambutnya kusut dan kotor berdebu. Ia lalu menengadahkan kedua belah tangannya ke langit (seraya berdo’a: “Ya Rabb, ya Rabb, sedangkan makanannya dari yang haram, minumannya dari yang haram, dan pakaiannya dari yang haram, dan dia telah dikenyangkan dari sumber yang haram. Maka bagaimana mungkin do’anya dikabulkan?”


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer