kajian islami
]
Diriwayatkan dari Ka’b bin Ujrah:
seseorang berkata, “ya Rasulullah! kami telah mengetahui bagaimana memberi
salam kepadamu, tetapi bagaimanakah cara memberi shalawat kepadamu?”.
Nabi Saw bersabda, “Katakan: Ya Allah
berikanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau
memberikan shalawat kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji,
Maha Mulia. ya Allah berikanlah berkah kepada Muhammad dan keluarganya
sebagaimana Engkau berikan berkah kepada keluarga Ibrahim. sesungguhnya Engkau
Maha Terpuji, Maha Mulia”.
(Allahumma shalli ala muhammad wa ‘ala
aali muhammad, kamaa shalaita ‘ala aali ibrahim, innaka hamiidum majiid.
Allahumma baarik ‘ala muhammad wa ‘ala aali muhammad, kamaa baarakta ‘ala aali
ibrahim, innaka hamiidum majiid.)
[HR Bukhari]
[HR Bukhari]
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. :
Rasulullah Saw pernah bersabda, “Allah
berkata, ‘Keluarkanlah (infaq) dan akan akan kukeluarkan untukmu'” Nabi Saw
juga berkata, “tangan Allah adalah penuh, dan tidak akan berkurang meskipun
dikeluarkan sepanjang siang dan sepanjang malam”.
Nabi Saw juga berkata, “tidakkah kalian
lihat apa yang telah Dia keluarkan sejak Dia menciptakan langit dan bumi?
sesungguhnya apa yang ada di Tangan-Nya tidaklah berkurang, dan Singgasana-Nya
di atas air; dan di Tangan-Nya terdapat mizan yang dengan itu Dia meninggikan
atau merendahkan seseorang”. [HR Bukhari]
Hadis riwayat Abdullah bin Amru ra., ia
berkata:
Rasulullah saw. pernah bersabda: Ada
empat sifat yang bila dimiliki maka pemiliknya adalah munafik murni. Dan barang
siapa yang memiliki salah satu di antara empat tersebut, itu berarti ia telah
menyimpan satu tabiat munafik sampai ia tinggalkan. Apabila berbicara ia
berbohong, apabila bersepakat ia berkhianat, apabila berjanji ia mengingkari
dan apabila bertikai ia berbuat curang. [HR Muslim]
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia
berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Ada tiga tanda
orang munafik; apabila berbicara ia berbohong, apabila berjanji ia mengingkari
dan apabila dipercaya ia berkhianat. [HR Muslim]
Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:
Nabi saw. bersabda: Apabila seseorang
mengafirkan temannya, maka ucapan (yang mengafirkan) itu benar-benar kembali
kepada salah seorang di antara keduanya (yang mengatakan atau yang dikatakan).
[HR Muslim]
Dari Abu Hurairah ra, berkata,
Rasulullah saw bersabda: “Diantara (tanda) kebaikan ke-Islaman seseorang itu
adalah ia meninggalkan perkara yang tidak berguna baginya”. (Hadits hasan,
diriwayatkan oleh Tirmidzi dan yang lainnya)
Dari Abu Muhammad Al-Hasan bin Ali bin
Abi Thalib ra, cucu kesayangan Rasulullah saw, berkata: “Aku telah hafal sabda
Rasulullah saw: ‘Tinggalkanlah perkara yang meragukanmu dan kerjakan perkara
yang tidak meragukanmu”. (HR. Tirmidzi dan Nasa’i, Tirmidzi berkata, “ini
adalah hadits hasan shahih”)\
Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah
saw bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT itu baik dan hanya menerima yang baik
saja. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kaum Mukminin segala apa yang
diperintahkan kepada para Rasul. Allah berfirman: “Wahai para Rasul, makanlah
kalian dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amalan yang shalih”. (al
Mukminun: 51) Dan Allah juga berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman,
makanlah kalian dari makanan yang baik-baik yang Kami rizkikan kepada kalian”.
Lalu Rasulullah saw mengisahkan tentang
seorang lelaki yang menempuh perjalanan jauh, hingga rambutnya kusut dan kotor
berdebu. Ia lalu menengadahkan kedua belah tangannya ke langit (seraya berdo’a:
“Ya Rabb, ya Rabb, sedangkan makanannya dari yang haram, minumannya dari yang
haram, dan pakaiannya dari yang haram, dan dia telah dikenyangkan dari sumber
yang haram. Maka bagaimana mungkin do’anya dikabulkan?”
Mohon di aktifkan lagi blognya biar tambah bermanfaat
BalasHapus